jalan menuju Kampung Rajawali |
Masyarakat di kampung ini sebagian besar bekerja sebagai petani, meliputi singkong, karet, kelapa sawit, dan sayuran. Namun petani singkong yang paling banyak. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan Sungai Way Pegadungan, membuat beberapa warganya berprofesi sebagai nelayan sungai. Bahkan nelayan disini sudah ada kelompoknya dan sudah memiliki badan hukum.
Salah satu hal yang baik disini adalah kegiatan keagamaan nya cukup kuat. Ditandai dengan yasinan rutin setiap malam untuk kaum pria, dan hari jumat untuk para perempuan. Ada pula pengajian akbar yang rutin diadakan setiap bulannya. Terdapat 15 TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) dari 11 kedusunan, dan beberapa pesantren (saya lupa yang jelas lebih dari satu).
Kondisi pemerintahannya terbilang baik, dipimpin oleh Bapak Muyono sebagai Kepala Kampung, dab Bapak Tumino selaku Sekertaris Desa. Dibilang baik karena walaupun ini merupakan kampung yang baru, kegiatan di kantor kelurahan terbilang aktif, dengan pelayanan kepada masyarakat setiap hari senin - jumat jam kantor. Tentunya kondisi seperti itu jarang dijumpai di daerah tingkat pedesaan apalagi diluar pulau jawa.
Yang cukup menjadi sorotan kami adalah kondisi pendidikannya. Terdapat dua Sekolah Dasar, yaitu SDN 1 Rajawali dan SDN 2 Rajawali. SDN 1 terletak di dekat balai kampung, dan lokasinya melewati dua rawa (sebutan untuk jalan yang membentuk cekungan). SDN 2 Rajawali terletak di seberang rawa. Kondisi ini membuat SDN 1 masuk ke daerah yang sulit dijangkau dan cukup dalam lokasinya. SDN 2 sendiri adalah SD Negeri baru, tenaga pengajarnya baru dua orang yang sudah menjadi PNS dan sisanya adalah honorer dan disini sudah disinggahi oleh Lampung Mengajar. SDN 1 Rajawali sebagian gurunya sudah PNS namun tidak ada pengajar muda disini. Ini yang menyebabkan SDN 1 menjadi sedikit tertinggal dengan SDN 2. Siswa - siswi SDN 1 tidak banyak memiliki orang yang dapat dijadikan inspirasi untuk belajar, tingkat untuk belajarnya juga terbilang rendah. Beberapa anak bahkan sudah kelas 2 tetapi masih kesulitan membaca dan menulis serta berhitung. Padahal ketika bertemu dan belajar dengan para mahasiswa, banyak diantara mereka yang cepat menangkap peelajaran yang diajarkan, namun pada awalnya mereka banyak tidak tahunya. mungkin ini dikarenakan kurangnya pengajar muda disana. Karena itu kedatangan KKN disini sangat disambut dengan anak - anak yang selama ini tidak pernah melihat orang asing terutama akademisi seperti para mahasiswa.
Karena itu kedatangan KKN disini sangat disambut dengan anak - anak yang selama ini tidak pernah melihat orang asing terutama akademisi seperti para mahasiswa. Banyak diantara mereka yang akhirnya mempuyai mimpi untuk bisa kuliah, sesuatu yang bahkan belum pernah mereka dengar sebelumnya sebelum mahasiswa KKN datang kesini.
Sampai jumpa lagi Kampung Rajawali, sampai jumpa lagi adik - adik. Kami menunggu kalian di masa depan.
Salah satu hal yang baik disini adalah kegiatan keagamaan nya cukup kuat. Ditandai dengan yasinan rutin setiap malam untuk kaum pria, dan hari jumat untuk para perempuan. Ada pula pengajian akbar yang rutin diadakan setiap bulannya. Terdapat 15 TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) dari 11 kedusunan, dan beberapa pesantren (saya lupa yang jelas lebih dari satu).
Kondisi pemerintahannya terbilang baik, dipimpin oleh Bapak Muyono sebagai Kepala Kampung, dab Bapak Tumino selaku Sekertaris Desa. Dibilang baik karena walaupun ini merupakan kampung yang baru, kegiatan di kantor kelurahan terbilang aktif, dengan pelayanan kepada masyarakat setiap hari senin - jumat jam kantor. Tentunya kondisi seperti itu jarang dijumpai di daerah tingkat pedesaan apalagi diluar pulau jawa.
Yang cukup menjadi sorotan kami adalah kondisi pendidikannya. Terdapat dua Sekolah Dasar, yaitu SDN 1 Rajawali dan SDN 2 Rajawali. SDN 1 terletak di dekat balai kampung, dan lokasinya melewati dua rawa (sebutan untuk jalan yang membentuk cekungan). SDN 2 Rajawali terletak di seberang rawa. Kondisi ini membuat SDN 1 masuk ke daerah yang sulit dijangkau dan cukup dalam lokasinya. SDN 2 sendiri adalah SD Negeri baru, tenaga pengajarnya baru dua orang yang sudah menjadi PNS dan sisanya adalah honorer dan disini sudah disinggahi oleh Lampung Mengajar. SDN 1 Rajawali sebagian gurunya sudah PNS namun tidak ada pengajar muda disini. Ini yang menyebabkan SDN 1 menjadi sedikit tertinggal dengan SDN 2. Siswa - siswi SDN 1 tidak banyak memiliki orang yang dapat dijadikan inspirasi untuk belajar, tingkat untuk belajarnya juga terbilang rendah. Beberapa anak bahkan sudah kelas 2 tetapi masih kesulitan membaca dan menulis serta berhitung. Padahal ketika bertemu dan belajar dengan para mahasiswa, banyak diantara mereka yang cepat menangkap peelajaran yang diajarkan, namun pada awalnya mereka banyak tidak tahunya. mungkin ini dikarenakan kurangnya pengajar muda disana. Karena itu kedatangan KKN disini sangat disambut dengan anak - anak yang selama ini tidak pernah melihat orang asing terutama akademisi seperti para mahasiswa.
Karena itu kedatangan KKN disini sangat disambut dengan anak - anak yang selama ini tidak pernah melihat orang asing terutama akademisi seperti para mahasiswa. Banyak diantara mereka yang akhirnya mempuyai mimpi untuk bisa kuliah, sesuatu yang bahkan belum pernah mereka dengar sebelumnya sebelum mahasiswa KKN datang kesini.
Sampai jumpa lagi Kampung Rajawali, sampai jumpa lagi adik - adik. Kami menunggu kalian di masa depan.